Ilmu Ilmu Baru

untuk Indonesia tercinta

“Nanofactory” : menghentikan infeksi bakteri tanpa antibiotik


Bookmark and Share

nanofactorieBanyak bakteri, termasuk E.coli, “bicara” satu sama lain dengan mensekresikan dan merasakan molekul-molekul kecil, suatu proses yang disebut quorum sensing. Flagela dan bagian badan yang menonjol keluar dinding sel dapat menghasilkan respon terhadap sinyal ini. Tetangga terdekat mengontrol perilaku kelompok. Dengan mengganggu komunikasi intersel ini terbukti dapat menjadi cara baru untuk memerangi infeksi atau penyakit.

Penelitian baru di A. James Clark School of Engineering dapat mencegah infeksi bakteri dengan menggunakan mesin biokimia sangat kecil – nanofactory – yang dapat membingungkan bakteri dan menghentikan mereka untuk menyebar, tanpa menggunakan antibiotik.

Paper tentang riset ini diterbitkan di isu terbaru Nature Nanotechnology. “Nanofactory mesin biologis memicu respon quorum sensing pada bakteri target,” ditulis oleh Clark School alumnus Rohan Fernandes (Ph.D. ’08, bioengineering), graduate student Varnika Roy (molecular and cell biology), graduate student Hsuan-Chen Wu (bioengineering), and their advisor, William Bentley (professor and chair, Fischell Department of Bioengineering).

Penelitian grup ini merupakan sebuah update dari nanofactory yang pertama kali dikembangkan pada tahun 2007. Nanofactory dibuat dengan menggunakan bit-bit magnetik sangat kecil untuk menuntun mereka ke tempat infeksi. Baca lebih lanjut

Januari 29, 2010 Posted by | Bio Medis | , , , , | Tinggalkan komentar